Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuan Hidup Yang Sebenarnya, Namun Sering Terabaikan

Tujuan hidup sebenarnya

Sangat banyak aktivitas yang kita lakukan dari pagi hingga malam di setiap harinya, mulai sejak kecil hingga dewasa. Aktivitas-aktivitas tersebut tentu mempunyai tujuannya masing-masing.

Mulai dari makan untuk memenuhi perut yang sedang kosong, mandi untuk membersihkan diri, tidur untuk mengistirahatkan organ-organ tubuh yg mulai lelah, kumpul bersama teman-teman untuk senang-senang, berbagi cerita daln lainnya.. belajar seperti di SD, SMP, SMA, Perkuliahan untuk mendapatkan ilmu dan ijazah.

Di tingkat perkuliahan kita sudah mulai berfikir agak jauh kedepan, tidak hanya memperoleh ilmu dan ijazah tp juga memperoleh pekerjaan, kita bekerja untuk memperoleh uang. 

Dengan anggapan bahwa dengan adanya uang kita bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Kemudian menikah agar mempunyai pendamping hidup dan juga keturunan-keturunan yang shaleh dan shalehah. 

Tapi semua itu adalah tujuan-tujuan kecil, kita lupa dengan tujuan yang sebenar-benarnya, tujuan yg paling utama. Apabila kita tidak berhasil meraih tujuan ini maka kita akan rugi bahkan binasa, yaitu tujuan Hidup.

Untuk apa sebenarnya hidup kita ini ?  kemana kita setelah hidup di dunia ini ? apakah setelah mati telah tutup cerita tentang kita ? tentu tidak.

Sungguh amat besar tipu daya dunia, setan dan juga hawa nafsu yang ada pada diri kita, sehingga kita lalai dan lupa pada tujuan hidup yang sebenarnya.

Kita terus saja santai-santai sambil menunggu kematian, menghabiskan waktu dengan urusan-urusan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat untuk diri kita, bahkan mendatangkan mudharat di hari nanti,

Kita terus disibuki oleh urusan dunia, berlomba-lomba dalam urusan dunia, sehingga tenggelam didalamnya. Kita malu apabila lebih rendah dari orang lain tapi kenapa kita tidak malu apabila lebih  rendah di hadapan Allah. 

Kita menganggap remeh dosa-dosa kecil, bahkan ada yg mengolok-oloknya. Padahal sekecil apapun perbuatan kita, pasti akan dimintai pertanggung jawaban.

Kita semua mengetahui hal itu, tapi kenapa seolah-olah hal itu biasa saja. Mungkin kita baru sadar setelah kita berada di alam kubur , kita menyesal, kita ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan tapi tidak bisa. Memang penyesalan selalu datang terlambat.

Sangatlah cocoklah kalimat yang di ungkapkan oleh Hatim Al-Asham :
Kehidupan, nilainya hanya diketahui oleh orang yang telah mati.
Alam kubur merupakan tempat pertama kita memperoleh balasan dari semua yang kita lakukan di dunia, sebelum kita memperoleh balasan yang lebih dahsyat lagi setelah dibangkit kembali nanti.

Tidak ada jalan untuk kembali lagi ke dunia, semua telah berlalu.

Kematian adalah rahasia Allah, tidak seorang pun mengetahuinya. Dan kematian tidak memandang umur, ada yg meninggal ketika masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.

Umur tidak bisa menjadi patokan, bisa jadi kita meninggal pada umur yang sekarang ini, dan tidak menutup kemungkinan hari ini adalah hari terakhir kita berjumpa dengan teman-teman, bercanda, tertawa bersama mereka. Hari terakhir kita melihat orang tua, abang, kakak, adik, saudara kita.

Dan malam ini adalah malam terakhir kita memejamkan mata, semuanya tidak mustahil jika Allah berkehendak.

Menjadi sangat rugi apabila kita menggadaikan tujuan hidup kita yang sebenarnya yaitu di akhirat nanti dengan berbagai kesibukan di dunia yang sementara ini

Sibuk dengan urusan dunia, lalai dan tenggelam di dalamnya tanpa menghiraukan resiko-resiko yang akan kita dapatkan di akhirat nanti dengan perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.

Sebelum terlambat, sebelum penyesalan benar-benar kita rasakan, maka mulai detik inilah kita harus bertaubat dari segala kesalahan dan memperbaiki diri dari hal yang  seharusnya kita laksanakan.

Jangan pernah merasa diri tidak berdosa. Nabi Muhammad saw saja memohon ampun kepada Allah sebanyak 70 kali dalam sehari, padahal beliau SAW tidak berdosa. Bagaimana dengan kita ??

Hidup di dunia ini tidak lama, jangan habiskan waktu di dunia ini dengan perkara yang tidak membawa manfaat untuk akhirat kita kelak

Mintalah kepada Allah agar selalu diberikan hidayah serta taufiq untuk mengerjakan amal baik dan meninggalkan amal buruk

Selalu bergabung dengan majllis-majlis yang di dalamnya membahas perkara yang dapat menambah ilmu dan iman kita, serta berkumpul dengan orang-orang shaleh, karena cahaya orang shaleh akan membekas pada hati dan jiwa kita yang sedang lalai dari mengingat Allah.

Semoga bisa menjadi bahan renungan terutama untuk saya pribadi dan juga bagi yang membaca tulisan ini.




Posting Komentar untuk "Tujuan Hidup Yang Sebenarnya, Namun Sering Terabaikan "