Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panggil Kafir atau Non Muslim ? Pencerahan dari Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf

Panggil Kafir atau Non Muslim ?


Akhir-akhir ini timbul keresahan di tengah ummat Islam dengan adanya rekomendasi atau usulan dari PBNU  untuk tidak mengatakan kafir kepada orang yang tidak beragama Islam melainkan diganti dengan non muslim, dengan alasan untuk menjaga ukhwah karena di Indonesia masyarakatnya sangat beragam/plural agar tidak terjadi kegaduhan.

Alasan ini sungguh sangat aneh jika kita tinjau dari sejak zaman kemerdekaan di Indonesia, belum ada yang mempermasalahkan kata-kata kafir, bahkan dari dulu sampai sekarang tidak pernah terjadi kegaduhan disebabkan kata-kata kafir yang diucapkan untuk orang yang tidak beragama Islam

Masdar Farid Mas'udi (wakil rais aam pengurus harian syuriah PBNU) ketika di wawancarai oleh Metro TV menyebutkan orang-orang diluar Islam mereka beriman juga karena memiliki agama, walaupun berbeda dalam hal konsep ketuhanan.

Ucapan Masdar tentang "mereka beriman juga" patut dipertanyakan.
Kata-kata "kafir" juga disebutkan di dalam Al-Qur'an. Kafir adalah bahasa arab, jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah orang yang ingkar atau menolak kebenaran.

Orang yang ingkar dengan rukun Islam dan rukun Iman disebut sebagai kafir, walaupun hanya ingkar dengan salah satu rukun dan beriman dengan rukun yang lain tetap disebut dengan kafir. Contohnya beriman bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT tapi mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi atau Rasulnya.

Lalu bagaimana bisa Masdar menyebutkan orang diluar Islam mereka juga beriman ??

Habib Taufiq Bin Abdul Qadir As-Segaf menjelaskan tentang sebutan kafir untuk yang tidak beragama Islam. AlHabib menjelaskan, "dilarang kita menggangu orang, sekalipun orang itu kafir,kita panggil dengan "hey kafir !!" (sambil menunjuk), sehingga mereka merasa tersinggung atau marah dengan perlakuan semacam itu. Bukan berarti kita tidak boleh menyebut kafir terhadap orang yang tidak beragama Islam di Negeri ini.

Habib Taufiq merasa aneh terhadap orang yang menyatakan tidak boleh panggil dengan sebutan kafir, cuma ada 2 kemungkinan kata Habib, yaitu tidak faham atau sengaja dipelintir. Habib Taufiq juga mengingatkan agar hati-hati karena di akhir zaman banyak ulama su'.

Islam Dihancurkan dari Dalam


Islam sudah dari lama menjadi sasaran untuk dihancurkan, bagaimana pun caranya.

Jika Islam diserang dari luar melalui agresmi militer atau sebagainya tentu akan susah untuk dikalahkan, karena jumlah populasi muslim yang mendominasi di seluruh wilayah di dunia ini.

Salah satu cara yang ampuh untuk menghancurkan Islam yaitu dengan menghancurkannya dari dalam.

Melalui perang pemikiran mereka memasukkan pemahaman-pemahaman liberal, menganggap semua agama sama dan pemikiran-pemikiran sesat lainnya.

Islam mereka usahakan untuk terpecah menjadi beberapa kelompok, dengan itu ummat Islam akan berperang untuk menghancurkan kaumnya sendiri tanpa perlu mereka terlibat langsung.

Oleh karena itu sangat penting untuk diperhatikan dalam bergabung atau belajar agama dalam majlis-majlis ilmu yang gurunya jelas, tidak sembarangan.


Posting Komentar untuk "Panggil Kafir atau Non Muslim ? Pencerahan dari Habib Taufiq Bin Abdul Qadir Assegaf"